Wednesday, February 3, 2016

PUISI, ANTARA AKU, KAU, DIA, DIA, DAN DIA

Kukepak sayap, lalu terbang
menjelajah lembah dan pegunungan
mengitari samudera, menggapai cakrawala,,,,

Kuikuti arah angin : utara, selatan, timur, barat,,,
Badai membawa tubuhku menghantam batu karang : bilur, lebam
Topan membawaku arungi lautan pasir gersang

Kering kerontang,
Ragaku pepohonan meranggas
Jatuh, tersungkur, kedalaman tak terukur
Srigala melolong ditengah malam buta
Memanggil bulan yang sepenuhnya terjaga

Aku beranjak membawa luka
Mengusap darah yang merembesi raga
kemudian lalu apa,,,?

Kau adalah kaisar diatas singgasana
Tak geming oleh tangis malam dalam keranda
Tak tersentuh semilir bayu mengusap lembut dinding kalbu
Semestinya memang semesta adalah tanpa cela

Segala warna adalah lukisan ilahiah
Putih, hitam, abu- abu, bukan kita yang punya
Tak hendak jiwa merengkuh segala
Lalu telanjangi saja aku
Lalu hakimi saja aku
Lalu caci maki aku
Lalu ludahi aku

Engkau pandai,,,!
Engkau lihai,,,!
Hatimu bersih tanpa noda,,,!
Jiwamu bersih tanpa kerak cela,,,!
Mulutmu bersih tanpa liur beraroma,,,!

Bah,,,,!
Bila tidak, pulang saja ke rahim ibumu
Disana tentu tetap polos tubuhmu
Disana tak tergores kulit indahmu
Disana terpelihara hati dan bibirmu

Sssstt...diam,,,!
Rasakan,,,!
Udara tak sehangat yang engkau kira
Angin tak sedingin yang engkau sangka

Sssstt..diam,,,!
Dengarkan,,,!
Biarkan detik berdetak, senyap
Melangkah perlahan membawa beban harap

Biarkan,,,!
Kaki-kaki melangkah beriring kata hati
Membawa raga menyusuri hari
Memanggul beban pada setiap diri

Biarkan
Biarkan
Sebab diri adalah mandiri,,,,
Kemudian sepi,,,,
LALU MATI SENDIRI,,,,,,,,,,,,,,,,,!!!!!!!!!!
- - - - - ------

0 comments: