Wednesday, January 13, 2016

KU TITIPKAN SAPA RINDUKU PADA SANG BAYU

Untukmu kekasih hatiku...
Di telisik angin
Meniupku kedalam jerembah kehangatan hati yang resah

Ku alunkan aksara tak bersua
Hanya rasa yang ku genggam dalam jiwa

Kupasang tali jemari di hati
Raga pun tak dapat ku rengkuh
Hanya tatapan kosong yang ku kayuh

Rindu tak menyiksaku
Namun membunuhku
Di reruntuhan malam yang sendu

Ta'ku ingkari segala resah di jiwamu
Biar ku lumuri selimut kasih rinduku
Agar takan kelam di makan sang waktu

Ketabahanmu akan ku rajut di benang sutera cintaku
Mengelus lembayung pilu keresahan di kedalaman kalbu sendumu

Membalut gundah di stiap malammmu
Karna aku akan datang di nyanyian rindu yang syahdu

Di bawah redup bias malmmu dan segulir sejuk angin sapaku
Teruntukmu agar bunga rindumu tak layu di lingkaran jarak waktu yang membelenggumu

Mengulir sejuk sapaku
Ku biarkan membasahi hatimu yang kering di kemarau waktu
Ku tau yang ku mau
Kau tau yang ku cari darimu

Mengembala hati yang tak tentu
Biarlah jarak dan waktu menjadikan ku tau
Apa arti hadirmu untuku
Se iring gelora rindu yang kian berkecamuk dalam diriku

Usahlah gamang merambang jiwa meragu
Akan ku papah letihmu di tiap lelah langkahmu dalam pangkuanku

Untuk senantiasa curahkan gelora rindumu
Dari terik kemarau waktu yang menggersangkanmu dan kini jadi sepenggal uji di jarak adamu dan adaku

Akan ku bisik pada sang bayu untuk selalu sampaikan salmku padamu
Tentang kerinduan dan cintaku yang tak pernah mengenal batasan waktu

Untuk selalu bersamamu arungi bahtera cinta itu
Di mahligai peraduan biru kelak kita kan bertemu
Bersatu dalam jalinan ikrar suci
Menjadi pemilik hati yang abadi

Papahan mu membuatku terharu
Lembut tangan kemesraanmu membuatku terpaku
Diam membisu di bisikan sang bayu yang mengalun merdu di telingaku

Serasa bisikan aura hati dari bilik surgawi
Kian ku dengar kian ku merasa rindu

Ohhh terpesona pada ikrar hati yang terpancar dari sisipan naluri di bening jiwa yang suci

Ku suguhkan kasih ku berikan tirai yang telah lama tersembunyi
Dari laci jiwa yang telah lama rapat terkunci
Dan kini ku buka untukmu
Menjadi pemilik hati yang tak akan terganti

Seiring langkah musim dalam kurun waktu yang bersamaan
Dan tak kan sirna dalam balutan rindu

Aku terbidik dalam api cinta yang kau tabur di tiap tahta asmara

Ku coba pejam kan mata
Tuk mencari bait demi bait syair yang tersisa
Biar hati damai terasa lelap terjaga oleh cinta

Dan aku telah ukir di tiap denyut nadi untuk selalu setia di sisi hatimu.


0 comments: